Memang benar masalah kebejatan akhlak memang perlu mendapat perhatian. Akan tetapi mustahil jika dakwah memprioritaskan perubahan akhlak tanpa terlebih dahulu meletakan dasar akidah sebagai landasan pembentukan aklak islam. Sebab akhlak yang islami muncul apabila sudah ada keimnaa dan dorongan untuk mengamalkanya. Seringkali kita dengan seruan akhlak ,“ apabila seluruh aparat pemerintah tingkat atas maupun bawah, pengusaha,pendidik, pedagang dan petani telah jujur, bersih dan menempati tugasnya maka negara akan bengkit dan meraih kemajuan”.
Ajakan ini sangat umum dan sifat nya benilai khayal. Bagaimana mungkin mengharapkan akhlak yang baik, sementara akidahnya berlumuran dengan ide-ide kufur. Pelaksanaan akhlak ”di paksakan” tidak akan bertahan lama dan hanya akan menghasilkan manusia hipokrit (munafik).
Oleh karenanya perlu ada kekuatan pendorong yamng tumbuh dari dalam sendiri, yang saat ini merupakan negri yang masyarakat nya terkenal luhur akhlaknya di seluruh dunia.
Akan tetapi sampai seklarang belum tampak tanda-tanda kebangkitan. Sebab dorongan untuk bangkit bukan di penganruhi oleh ketinggian akhlak.
Jelaslah bahwa tidak ada alternatif lain untuk memulai kebangkitan hakiki selain merungabah cara berfikir mendasar(aqidah) terlebih dahulu.
Selanjutnya aqidah inilah yang di jadikan dasar kehidupan sehari-hari sekaligus mengarahkan kehidupan umat islam agar sesuai dengan hukum yang terpancar dari fikrah islam. Sepanjang sejarahnya, islam mampu memecahkan berbagai masalah baru dalam kehidupan, yakni dengan jalan istimbath (penetapan status) hukum dengan tetap berpedoman pada fikrah islam. Dengan cara inlah kebangkitan hakiki akan tercapai bukan sekedar kebangkitan yang semu.
wallahua’lam bishoab.
No comments: